Jumat, 17 Juni 2011

Backpacking on Java part I



-sebagai makhluk sosial kita gak akan pernah sendiri, meskipun sudah menyatakan akan sendiri-

apa itu backpacking?
backpacking mungkin sudah sangat familiar di telinga teman-teman. Seperti yang kita pahami bersama bahwa backpacking adalah suatu perjalanan dengan hanya membawa barang2 kebutuhan secukupnya, pada umumnya barang-barang tersebuat adalah pakaian, alat mandi, dan yang selalu menemani adalah sleeping bag agar kita dapat tidur dimana saja asalkan tetap patuh pada aturan yang berlaku. karena meskipun pola hidup seperti gelandang tapi setidaknya kita mengerti tentang norma-norma.

kenapa memilih backpacking?
mungkin benar bahwa sebuah film bisa memberikan wawasan, mempengaruhi sikap, dan mengubah perilaku. hari itu saya dan rahma menonton beberapa film dan salah satu film bercerita ttg perjalanan. sebenarnya sy sudah menonton banyak film sebelum itu, tapi karena dengan suasana mengingat beberapa teman kami sedang melakukan study tour di jawa. Akhirnya saya dan rahma menggagas ide untuk membuat film di luar kota makassar (red: jawa) sambil backpacking. dan mulai saat itu saya sudah punya niat untuk backpacking baik untuk buat film ataupun tidak, baik dengan rahma maupun sendiri.

Surat pengantar...
benar kata orang terdahulu, bahwa niat yang kuat dan baik insya Allah mendapatkan jalannya. Saat itu kami menerima surat dari panita Temu Karya Mahasiswa Film,Televisi, dan Fotografi (TKMT)*. kami diharapkan mengirim 3 delegasi sesuai di bidang itu, Secara struktur dalam Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi (KOSMIK) berarti 3 biro sesuai dengan bidang tersebut adalah biro Kine, Broadcast, dan Fotografi. pupus sudah harapanku, karena saya hanya seorang Pengawasan Operasional (WASOP). Tapi dengan berbagai pertimbangan dan usaha-usaha yang lebih tepat disebut merayu,akhirnya saya mendapat kepercayaan untuk menjadi delegasi (menggantikan koordinator broadcast). rahma sebagai manager KIFO otomatis terpilih mewakili fotografi, dan satu nya lagi adalah icha. Sebenarnya saya berharap akan ditemani oleh teman laki-laki, karena pasti kerepotan jika kita pergi dengan wanita apalagi perbandingan 2:1. tapi saya sudah membujuk teman bahkan menceritakan bahwa setelah TKMT saya punya niat untuk backpacking hingga surabaya. Tapi ternyata tidak mendapat respon yang baik.

Dana Bantuan dari kampus
Beruntunglah kami bersama icha, dia adalah Sekertaris Umum (SEKUM) KOSMIK, jadi dia sudah terbiasa dengan urusan surat menyurat, dan akhirnya kami pun mendapat bantuan baik dari fakultas maupun kampus (walaupun pencairan dana baru setelah kami pulang ke makassar). Di TKMT II kami berkumpul dari berbagai wilayah di Indonesia, mayoritas dari Jawa, Sumatra, dan dari Timur hanya dari Makassar. TKMT II diadakan di Institut kesenian Jakarta (IKJ). Di TKMT II kami memutar dan memamerkan karya hingga melakukan lokakarya yang bertujuan untuk membangun pendidikan di bidang Film, Televisi, dan Fotografi. saya berkenalan dengan mereka dan memulai berbicara tentang niat saya untuk melakukan backpacking. Meskipun sempat dianggap angin berlalu, tapi hampir semua teman yang saya ajak ngobrol menunjukkan sikap kalau mereka akan sangat senang jika saya berkunjung ke kotanya. Mereka mulai bercerita tentang budaya adat hingga kuliner khas daerah masing-masing.





Ibukota menjadi titik awal.
sebagai orang makassar atau bugis yang dikenal dengan perantauannya, tidak usah heran jika mudah mendapat orang asal makassar di jakarta. bahkan sangat banyak. di sana saya bertemu Ridwan yang akrab dipanggil "Iwang". seorang pemuda yang melestarikan budaya okkots ke dalam namanya (hehehe...piss wang), yah iwang sangat lah ramah dan asyik diajak jalan, kami tak sungkan meminta tolong kepadanya, bahkan kami dibawa ke tempat tman IKJ yang sedang dalam proses pengambilan gambar. Meskipun kami sadar bahwa kedatangan kami disana akan mengganggu proses syuting. Tapi yah hati kecil ini hanya penasaran melihat, agar bisa termotivasi meskipun hanya melihat keadaan tersebut.






dari stasitun gambir menuju stasiun bandung...
hanya butuh dua jam untuk ke bandung jika teman-teman menggunakan jasa kereta api.saat itu saya mengambil keberangkatan 19.30, tiba di bandung pukul 21.30. Saya baru saja menghubungi teman saya ketika saya berada di dalam kereta api yang telah bergerak menuju bandung. alhasil itu mengagetkan teman saya yang nampaknya sangat khawatir dengan pertanyaan, kamu ke bandung nya mau kemana? dengan siapa? nginapnya dimana? siapa yang jemput?. dalam hati hanya tersenyum sembari merasa bersalah karena sudah memberikan rasa khawatir kepada teman yang baru saja ku kenal pas TKMT II.
sebenarnya saya hanya berpikir sederhana, bahwa apabila teman saya sibuk dengan kegiatannya maka saya akan kembali dengan perencanaan "B" dengan tidur di pinggir jalan, dan saya sudah siap dengan keadaan itu. Ternyata Solihin yang biasa dipanggil iin (Mahasiswa STSI Bandung) tidak akan membiarkan saya berjalan sendiri, ia pun menjemput saya di jalan tak jauh dari stasiun bandung. Kami pun mulai memutari kota bandung yang dipenuhi perkumpulan bikers di jalan Dago, yah karena kebetulan saya tiba sabtu malam. Waktu yang sangat tepat. Setelah berputar dengan sepeda motor, kami pun singgah di warung makan. Alhamdulillah, teman ku ini memperlihatkan kebaikan hatinya dengan mentraktirku. Bagi seorang backpacking, makan gratis adalah sebuah rezeki yang berlimpah, bisa menguatkan kita bahkan hingga seharian penuh.



car free day...
Keesokan harinya kami ke kawasan dago "car free day", Mungkin agak berbeda dengan suasana d pantai losari makassar atau "sunday morning" lembah UGM, di kawasan ini tidak begitu banyak penjual sehingga jalan terasa luas, kebanyakan mereka senam dan pertunjukan seni. yang lebih menarik lagi selain jalan kaki, mereka ada yg naik sepeda, jumping stilt (enggrang),ada yg bawa bayi, bahkan ada yg bawa peliharaan. Melihat hal itu saya akhirnya mencoba mengambil gambar anjing yg awalnya kelihatan begitu jinak. Saya mencoba mendekatinya, perawakan anjing itu bak serigala dengan warna hitam-putih-abu. Dengan jarak sekitar kurang dari satu meter, tiba-rtiba anjing itu berbalik dan menggonggong.sy pun terkaget dan segera bereaksi (red:kabur) menjauh (padahal sebenarnya bukan saya yg dituju),haha...ndak dua kali ma.





Mau Ka Mana??
setiap kita mendatangi tempat baru, mungkin inilah yang akan selalu dipertanyakan. saya terkadang sangat bingung menjawab pertanyaan seperti ini, karena terkadang setiap tempat memiliki banyak tempat yg menarik tuk dikunjungi.Mis, apakah anda adalah penggemar kuliner, anak pulau (klo yg ini ndak bakalan dapat di bandung), petualang/pendaki (arung jeram,caving,camping,hiking), shopping (para hedon),sekedar foto-foto narsis, bisnis,politik, atau anda adalah seorang backpacker?
saat di tanya seperti itu, saya hanya bilang "sambarang ji". Ngeek!!alhasil teman2 teman ragu dan sepertinya tidak familiar dengan kata-kata itu,sampai2 lingga (Unpad) bertanya, "Maksdunya sambarang itu mau kemana-mana aja terserah gitu??" yes, thats the point.
tapi buat teman2 yg ingin berkunjung ke sebuah kota, sebaiknya jangan seperti di atas, soalnya akan merugikan kedua belah pihak. Pihak tuan rumah bakalan kebingungan, karena mereka selayaknya duta pariwisata yg harus memperlihatkan tempat-tempat wisata bagi para turis, dan anda juga akan kehilangan kesempatan berkunjung ke tempat yg memiliki pemandangan lebih baik dibanding sesaknya kendaraan lalu lalalng.
travelling, buy things or buy experiences -traveler's tale-

mencemaskan....
selalu ada perasaan tidak enak ketika kita bergantung pada orang lain.itulah yang saya rasakan, dan akhirnya memutuskan tuk menjelajah sendiri ke alun-alun.mungkin inilah resiko jika kita jalan-jalan, karena di setiap sudut selalu ada jajakan oleh-oleh. Mengingat sahabat di makassar seolah ingin membeli, tapi pas liat uang dan ingat jadwal perjalanan akhirnya hanya beli dua baju (ndak enak juga klo tidak ada).tiba-tiba handphone berdering..."ilham, kamu dimana?tunggu saya disana ya?jangan kemana-mana dulu.."suara itu tampak cemas, yah siapa lagi klo bukan solihin. Kami akhirnya ketemu setelah sebelumnya saya melihat ia dari kejauhan dengan wajah yg mencemaskan. Saya pun merasa bersalah karena berjalan tanpa pemberitahuan sebelumnya.sejatinya, seorang teman memang akan memperhatikan bahkan menjamin keselamatan dan kenyamanan kita saat kita berkunjung ke tempatnya (red:kota).dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata ia sempat singgah dan membelikan tiga buah baju oleh-oleh khas bandung. Entah mau bgmn lagi, merasa malu terhadap diri sendiri, saya begitu kagum dengan teman "baru" ku ini, dan tak mau dikalah, saya akhirnya memberikan ia baju kebanggan dari makassar, yah, apalagi klo bukan baju kaos kegiatan di KOSMIK, tepatnya saat kosmik berumur 20 tahun. bagi saya, baju-baju kegiatan kosmik selalu tampil keren dan bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri meskipun harga relatif murah bahkan gratisan (salah satu suka duka berorganisasi)

pileuleuyan..pileuleuyan
sudah cukup rasanya bertualang di bandung, begitu banyak yg bisa saya pelajari.membuat saya tambah bersemangat menuju kota berikutnya, berharap mendapat pengalaman lebih. Saya memilih naik kereta ekonomi berangkat pukul 20.20 dan akan tiba di stasiun lempuyangan jogja pukul 06.30. Sebelum berpisah saya sempat bertanya, bahasa sunda tuk berpisah apa? "amit mundur" jawabnya. terus disambung dengan lagu sunda "pileuleuyan..pileuleuyan..sapu nyere pegat simpai...pileuleuyan..pileuleuyan...paturay patepang deui...amit mundur, amit mundur...amit ka jalma nu rea"





8 hours to jogja...
menuju kota pendidikan yg dikenal berhati nyaman dan beban kehidupan yg relatif murah.saya memilih naik kereta ekonomi. selain harga nya murah,kita dapat menyaksikan berbagai alternatif dan kreasi orang-orang yang mencari sesuap nasi.siapa yang mau tidur dengan luna maya dan cut tari hanya dengan Rp.1000? sempat penasaran, ternyata yg ditawarkan adalah koran yg sedang memberitakan artis tersebut."buat KTP, buat SIM hanya dengan Rp.5000" spontan kaget, mengingat pembuatan KTP dan SIM di makassar memerlukan birokrasi yang panjang dan harga yang mahal.Balik ke belakang dan akhirnya melihat jualan beberapa dompet kulit yang bermanfaat "buat" simpan KTP dan SIM. ada juga yang menawarkan oleh-oleh khas suatu daerah, tapi sayangnya lagi-lagi itu hanya kreasi dari ajakan penjual.karena yang ditawarkan sebenarnya wafer dengan kemasan produk komersil dan masih banyak lagi. Bagi para Backpacker, mungkin jarak tempuh yg jauh bisa dimanfaatkan sebagai waktu istirahat di kendaraan seperti kereta, bis, pesawat, kapal, dll. Delapan jam perjalanan di kereta, sy berharap bisa tidur agar saat tiba di jogja saya bisa memulai aktifitas dengan segar bugar. Para penumpang yang disamping dan dihadapanku ternyata berasal dari berbagai daerah, yaitu solo,jogja,bali, dan kalimantan, dan ditambah saya sendiri dari makassar. Alhasil kami pun bercerita sesuai latar belakang budaya masing-masing. Mnyenangkan bisa belajar banyak, tapi dilain pihak sy merasa sangat kelelahan.Akhirnya saya bisa istirahat setelah mereka turun satu persatu sesuai tujuan. Waktu menunjukkan pukul 04.30, itu berarti saya memiliki waktu sekitar dua jam tuk tidur, unfortunately cewek (ibu) yang ada disampingku membangunkan dan memberitahukan bahwa sebentar lagi tiba di jogja. Sy melihat jam dan ternyata baru pukul 05.15.Sepertinya dia hanya ingin mengajak saya ngobrol.Oh, betapa buruknya harapan tuk istirahat di kereta ekonomi,