Senin, 26 April 2010

Menjadi Tukang Syuting dan foto, Lalu Kenapa risih?

Saya bangga telah masuk di Jurusan ilmu komunikasi Unhas, saya bangga bisa berpartisipasi dan aktif di KOSMIK. dan saya juga bangga bisa berkarya di rumah produksi luar kampus, dan sebagian besar produksi kami adalah mengabadikan pernikahan.

Saya sadar kuliah adalah loncatan awal meraih masa depan, saya sadar bahwa tanpa organisasi saya akan menjadi robot yang tidak mengerti sistem, dan saya sangat sadar betapa pentingnya saya merasakan terlebih dahulu tantangan dalam dunia kerja.

Saat ini saya telah memilih untuk bekerja selain dua hal yang tak kalah penting yaitu kuliah dan organisasi. Semuanya penuh tantangan.

Saya dan beberapa teman telah berkomitmen bersama untuk membagi waktu dalam tiga hal utama ini (saya yakin sebagian dari kami masih punya banyak urusan lain). Kami memang ingin repot, kami ingin belajar membagi waktu, dan yang pasti kami ingin terus berkarya.belajar dan terus belajar!

beberapa hari yang lalu, teman kami atau bahkan orang yang pernah akrab dengan saya secara pribadi,mengajukan permintaan untuk jasa dokumentasi pernikahannya (sebuah peritiwa tak terlupakan buat mereka). Sebuah kehormatan atas kepercayaan yang telah ia berikan kepada kami.Dan saat itu juga saya sudah berjanji untuk memberikan yang terbaik.

ternyata, tak semua dari kami menganggap itu sebuah kehormatan. "Apa?sy ndk mauja deh, mauka jadi tamu."
Sebuah ungkapan yang spontan namun sangat menjatuhkan semangat kreatif.

Padahal,mengabadikan sebuah pernikahan adalah hal yang mulia, berapa banyak tawa dan senyuman ketika hasil kreatif itu diputar dan dinonton bersama,berapa pasangan yang telah mengenang kembali masa pernikahannya.

toh, saat ini saya memang belum bisa kasi "passolo", sedangkan doa bisa sy berikan meskipun status saya tukang syuting ataupun tukang foto,bahkan saya menghadiri seluruh rangkaian acara.

tak lepas karena saya merasa ini sebuah pertaruhan gengsi, gengsi akan sebuah komitmen kami.
Dan jangan pernah menganggap remeh kami sebagai tukang syuting, jika ada kesempatan, kami juga bersemangat produksi film, program televisi dengan kualitas dan kemampuan maksimal kami.

Terima kasih buat teman2 yang selalu berinisiatif, tanpa kalian impian kita akan jadi pincang dan tertatih-tatih.

liat juga di http://www.facebook.com/photo.php?pid=31145693&id=1404280744#!/notes/ilham-ghibel/menjadi-tukang-syuting-dan-foto-lalu-kenapa-risih/436404011981